Memasuki era endemi COVID-19 di seluruh dunia, fasilitas kesehatan masih menjadi tumpuan utama bagi masyarakat. Berkaca pada lonjakan kasus COVID-19 di tahun 2021 ketika rumah sakit tak mampu menampung tingginya permintaan perawatan, penting bagi fasilitas kesehatan untuk menerapkan konsep smart hospital.
Bukan tanpa alasan, Indonesia pernah mengalami overcapacity dan krisis tenaga medis serta fasilitas kesehatan ketika kasus harian COVID-19 mencapai puncaknya pada pertengahan 2021 lalu. Untuk itu, fasilitas kesehatan dituntut untuk beradaptasi dengan mengadopsi teknologi yang mampu memberikan layanan medis terbaik.
Selain rumah sakit besar, klinik juga dituntut untuk mampu memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan efisien secara digital lewat penerapan smart hospital. Cek artikel berikut untuk mengungkap apa saja kelebihan penerapan smart hospital bagi fasilitas kesehatan.
Apa itu Smart Hospital?
Smart hospital merujuk pada rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang mengadopti teknologi dan desain terintegrasi untuk meningkatan layanan serta perawatan bagi pasien. Penggunaan teknologi untuk membantu rumah sakit mengelola data medis yang semakin besar dan tidak lagi bisa dikelola secara manual.
Teknologi kini bukan sekedar pendukung, tetapi memiliki peran vital dalam proses pelayanan kesehatan kepada pasien. Penerapan sistem teknologi berbasis internet yang mendukung konektivitas peralatan hingga sistem medis dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, mudah, cepat, dan efisien.
Saat ini, smart hospital telah banyak dikenal dan diadopsi di banyak negara, salah satunya Singapura. Konsep smart hospital semakin memungkinkan untuk diterapkan di Indonesia karena potensi pangsa pasar gadget yang besar sehingga mengindikasikan bahwa masyarakat memiliki akses internet yang intens.
Mengutip bisnis.com, smart hospital memunginkan manajemen rumah sakit memetakan strategi digital dengan lebih komprehensif hingga perencanaan mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi untuk memaksimalkan keamanan, efisiensi operasional, dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pasien dan tenaga medis.
Adopsi smart hospital memungkinkan pasien mengatahui informasi kapasitas dan ketersediaan tempat tidur di ruang ICU, NICU, treatment class, PICU, ICCU, dan HCU di rumah sakit. Selain itu, smart hospital juga memungkinkan ketersediaan rekam medis elektronik, sistem rujukan terintegrasi, sistem informasi laboratorium, hingga ketersediaan layanan telemedicine bagi pasien. Aktivitas rumah sakit dan sinkronisasi alat kesehatan mulai dari admin, front office, administrasi, dokter, lab, hingga farmasi dapat dimonitor lewat sistem smart hospital.
Kendati demikian, untuk menerapkan konsep smart hospital dibutuhkan grand desain yang melibatkan banyak aspek. Mulai dari dukungan infrastruktur fisik, pengembangan aplikasi dan sistem, hingga psikologi pasien yang menerima pelayanan smart hospital.
Fakta Mengenai Teknologi di Bidang Kesehatan

Sektor kesehatan dan kemajuan teknologi merupakan dua hal yang tidak dapat terlepas karena saling memiliki kaitan. Di satu sisi, rumah sakit dituntut untuk mampu bekerja cepat, efisien, dan memberikan layanan yang nyaman kepada pasien.
Seiring dengan kemajuan teknologi, rumah sakit dituntut untuk memberikan layanan yang mudah sejak pasien melakukan registrasi, staf menginput rekam medis, tenaga medis melakukan scrinning dan pemeriksaan, hingga proses pemberian obat dan administrasi kepulangan pasien yang dilakukan serba digital.
Di sisi lain, rumah sakit terhalang konektivitas yang lambat saat mengakses file pada server atau gangguan pada koneksi internet. Padahal server digunakan untuk memproses data atau aplikasi yang terintegrasi dengan peralatan medis.
Era big data dan keamanan data pribadi juga menjadi tantangan lain bagi penyedia layanan kesehatan. Rumah sakit, klinik, puskesmas, dan layanan kesehatan dituntut untuk paperless dengan memberikan hasil checkup atau lab berupa soft copy melalui email.
Sementara itu pasien rawat jalan dan rawat inap tidak dapat menggunakan akses WiFi ketika ingin melihat hasil checkup atau melakukan pembayaran. Keamanan jaringan pada akses WiFi publik juga rentan menjadi celah terjadinya serangan hacker/ malware/ bot ke data-data konfidensial rumah sakit dan pasien.
Merespons fakta ini, rumah sakit membutuhkan teknologi yang mampu mempercepat dan memberikan kenyaman saat mengakses layanan kesehatan di era big data. Tak hanya itu, dibutuhkan juga dukungan staf IT yang dapat standby 24/7 jika sewaktu-waktu sistem mengalami kendala.
5 Masalah yang Dihadapi Industri Kesehatan
Di era penerapan smart hospital, saat ini rumah sakit dan layanan keehatan menghadapi sejumlah masalah dan tantangan. Berikut lima masalah yang dihadapi industri kesehatan.
Minat RS Kurang untuk Investasi di Bidang Digital
Banyak rumah sakit yang masih fokus pada ekspansi fasilitas dann mengabaikan manfaat teknologi karena kurangnya kmpetisi terhadap teknologi itu sendiri. Namun belakangan, kemunculan sistem layanan kesehatan berbasis health-tech dapat memberikan kerugian bagi rumah sakit yang masih memberikan layanan secara tradisional.
Integrasi Data Skala Nasional Sulit
Mengutip Persi, sebagian besar dari lebih dari 2450 rumah sakit di seluruh Indonesia saat ini masih dikelola secara independen dan belum memiliki standar serta akreditasi internasional. Selain itu, masih banyak rumah sakit dengan sistem pengumpulan dan penyimpanan data secara tradisional yang menjadi tantangan bagi penyedia layanan untuk mengintegrasikan data ke setiap rumah sakit di seluruh Indonesia.
Kultur Organisasi dan Birokrasi Masih Tradisional
Proses manajemen pengetahuan, edukasi, dan implementasi pada organisasi dan birokrasi membutuhkan komitmen semua level, mulai dari dewan direksi hingga staf, termasuk dokter dan perawat. Transformasi digital membutuhkan strategi perubahan manajemen secara tepat dan terus menerus dievaluasi.
Belum Ada Kejelasan Hukum Perlindungan Data Pribadi
Aturan perlindungan data pribadi yang komprehensif saat ini belum disertai kesadaran publik untuk melindungi data pribadi mereka. Untuk itu dibutuhkan pendekatan instrumental dan struktural, termasuk membentuk hukum perlindungan data pribadi, baik yang dikumpulkan oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Selain belum ada regulasi UU perlindungan data pribadi, pemahaman mengenai privasi dan perlindungan data konsumen oleh perusahaan dan rumah sakit juga masih rendah. Dibutuhkan komitmen percepatan proses pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi yang diharapkan dapat menjadi solusi memproteksi data pasien.
Teknologi Outdated dan Kurang Terintegrasi
Kurangnya standardisasi dokumentasi dan business process antar fasilitas kesehatan, implementasi sistem IT yang bekerja sendiri-sendiri, dan kurangnya integrasi antar sistem membuat teknologi di rumah sakit ketinggalan zaman (outdated). Hal ini menjadi tantangan karena sulit diperbaruhi untuk memenuhi ekspektasi pasian yang ingin mengakses informasi secara cepat.
Baca juga: Waspada, Industri Kesehatan Rentan Jadi Target Ransomware di Era Pandemi
Solusi Menyambut Era Smart Hospital 4.0

Rumah sakit dituntut untuk memiliki kesiapan memadai dan mumpuni dalam menyambut era smart hospital 4.0. Dibutuhkan solusi tepat untuk menghadapi tantangan dalam menerapkan smart hospital, agar tak ada lagi rasa enggan bertransformasi. Berikut empat solusi untuk memudahkan rumah sakit beradapatasi dengan perkembangan teknologi.
Samsung HMS
Samsung menghadirkan Health Management Solutions (HMS) berupa solusi mobile yang fleksibel dan costumisable melalui perangkat tablet. Tablet Samsung dapat memberikan kecepatan dan mobilitas kepada staf rumah sakit dalam mengatur appointment, menganalisa diagnosa pasien, hingga memonitor kesehatan pasien secara remote melalui perangkat wearable.
Tablet yang di-bundling dengan HMS memungkinkan staf medis tidak perlu lagi mengecek history saat berganti shift kerja. Perangkat yang dioptimalkan dengan Samsung KNOX mengunci data pasien sehingga tidak terjadi kebocoran oleh pihak rumah sakit dan pasien atau sembarangan dikirim.
Dengan kiosk mode, tablet Samsung tidak bisa dipakai bermain game dan hanya dapat digunakan untuk bekerja. Kamera pada tablet dapat digunakan untuk scan barcode agar dapat melihat history tracking pasien.
HPE Aruba
Konektivitas menjadi aspek penting dan utama untuk pengguna mobile device, laptop, dan perlengkapan medis modern bagi bagi staf rumah sakit maupun pasien. Solusi jaringan HPE Aruba memastikan konektivitas stabil dan performa tinggi.
Selain itu, HPE Aruba juga memberikan keamanan dengan zero trust security dari Clearpass. Meskipun ada banyak device, user, perangkat medis berbasis IoT yang terhubung dengan jaringan akan otomatis teridentifikasi dan terjaga keamanannya.
Aruba akan memisahkan jaringan tamu dan pasien dengan jaringan internal secara otomatis tanpa perlu setting atau bantuan manual dari tim IT. Ciptakan pengalaman perawatan kesehatan yang modern dan dipersonalisasi untuk pasien, administrator, dan staf medis.
Solusi jaringan kesehatan Aruba yang lebih kuat dan cerdas mengintegrasikan perangkat wire, wireless, kontrol akses berbasis peran, dan layanan lokasi ke dalam antarmuka manajemen. AIOps akan mengoptimalkan kinerja jaringan untuk setiap alikasi klinis kapan pun dibutuhkan.
Hewlett Packard Enterprise
Rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan kemudahan ketika pasien dan staf medis hendak mengakses dan mengolah data pasien dan rekam medis yang terkumpul dan sudah terdigitalisasi. Untuk itu, HPE dan NVIDIA menghadirkan solusi server yang dapat memenuhi permintaan operasional rumah sakit yang berubah signifikan serta menangani pekerjaan kompleks tersebut.
Didukung teknologi AI, HPE dan NVIDIA akan membantu rumah sakit dan fasilitas kesehatan memberikan pengalaman terbaik bagi pasien, staf, dan tim medis. Di sisi lain, penggunaan server dengan HPE dan NVIDIA juga membantu efisiensi operasional IT, menurunkan biaya, dan memitigasi risiko keamanan.
HPE dan NVIDIA akan mentransformasi sistem layanan kesehatan dengan sistem server HPE Apollo 6500 tersertifikasi NVIDIA dan HPE ProLiant DL380. HPE Apollo dan HPE ProLiant merupakan server yang dibangun dan dioptimalkan untuk menangani workload kompleks dengan kecepatan, kapasitas, dan performa tinggi untuk menjalankan aplikasi kesehatan.
Didukung dengan ekosistem berbasis layanan kesehatan, semua software tersertifikasi NVIDIA telah melalui tahap pengujian sehingga dapat diintegrasikan dan bekerja dengan GPU NVIDIA. GPU akan mengoptimalkan kinerja software AI untuk menyederhanakan proses deployment dan manajemen IT tanpa mengorbankan performa dan produktivitas data scientist.
Menyoal keamanan data, HPE Apollo dan HPE ProLiant telah memenuhi standar sebagai server paling aman di seluruh dunia. Didukung HPE Root of Trust, server HPE akan mencegah kode firmware dari mengeksekusi dan memulihkan secara otomatis dan tepat.
Sangfor
Isu keamanan data dan potensi serangan siber menjadi salah satu kekhawatiran rumah sakit dan layanan kesehatan saat menerapkan solusi IT modern. Menjawab kekhawatiran ini, Sangfor menghadirkan solusi anti-ransomware yang mampu memblokir setiap langkah di ransomware kill chain.
Sangfor akan mengamankan sistem IT rumah sakit dan layanan kesehatan melalui empat tahap. Pertama, Sangfor Engine Zero akan mendeteksi dan memblokir ransomware menggunakan mesin analisis AI dengan tingkat deteksi 99,65%.
Kedua, Sangfor NGAF dengan Endpoint Secure akan mendeteksi dan memblokir komunikasi command & control (C&C) untuk mencari sumber infeksi. Ketiga, Endpoint Secure akan mengidentifikasi dan memblokir proses enkripsi file (yang biasanya tersembunyi) sebelum terjadi kerusakan besar. Keempat, mengisolasi sistem yang terinfeksi di seluruh segmen jaringan.
Dibandingkan solusi anti-ransomware lain, Sangfor merupakan satu-satunya solusi keamanan yang terbukti lengkap mampu mencegah, memblokir, dan memitigasi serangan secara real-time. Selain itu, Sangfor juga menjadi satu-satunya solusi anti-ransomware yang mengterintegrasikan langsung firewall dan agen di endpoint tanpa menggunakan konsol manajemen sebagai perantara.
Darktrace
Darktrace dengan teknologi AI cybersecurity akan membantu rumah sakit dan fasilitas kesehatan mengoptimalkan keamanan di era smart hospital 4.0. Self-learning AI memungkinkan Darktrace mempelajari sendiri setiap ancaman untuk merespons dengan cepat setiap anomali pada sistem operasional rumah sakit.
Kemampuan self-learning AI memungkinkan Anda tidak lagi bergantung pada data history serangan sehingga tak perlu update secara terus-menerus. AI akan terus belajar mempelajari semua data yang terkumpul.
Respons otonom Darktrace mampu mendeteksi setiap ancaman yang tidak dapat dilakukan sekali pun oleh tim IT. AI Darktrace mampu membuat keputusan dalam hitungan detik dengan tindakan proporsional dan tepat sasaran tanpa memengaruhi operasional bisnis.
Helios sebagai IT Solutions Provider Industri Kesehatan di Indonesia
Saatnya memodernisasi workload dan sistem rumah sakit serta fasilitas layanan kesehatan dengan mewujudkan konsep smart hospital. Dapatkan solusi komprehensif transformasi layanan kesehatan di organisasi Anda dengan solusi lengkapi dari Helios Informatika Nusantara (HIN).
Helios sebagai penyedia solusi IT untuk industri kesehatan di Indonesia memastikan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dapat melakukan transformasi digital tanpa khawatir dengan isu keamanan dan biaya. Didukung staf ahli profesional yang tersertifikasi dan berpengalaman, Helios akan membantu rumah sakit dan layanan kesehatan saat proses konsultasi, deployment, hingga manajemen solusi IT tanpa khawatir dengan proses trial and error.
Saatnya menerapkan smart hospital pada layanan kesehatan Anda sekarang. Kunjungi laman ini atau Hubungi [email protected] untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut.
Penulis: Ervina Anggraini
Content Writer CTI Group