Digitalisasi Perkebunan, Kunci Tingkatkan Produktivitas Hasil Panen

Digitalisasi Perkebunan, Kunci Tingkatkan Produktivitas Hasil Panen

Jika Anda termasuk salah satu pelaku bisnis di sektor perkebunan yang ingin menghemat biaya tanpa mengganggu operasional, Anda perlu mempertimbangkan untuk memulai digitalisasi perkebunan. Lantas, mengapa Anda harus melakukan digitalisasi perkebunan? Karena, menurut laporan McKinsey, teknologi sudah terbukti berhasil mentransformasi industri perkebunan selama 50 tahun terakhir.

Tentunya, digitalisasi perkebunan ini membuat tata kelola perkebunan menjadi lebih efektif dalam memperluas skala, meningkatkan produktivitas, mudah mengelola alat-alat perkebunan hingga mendapatkan hasil panen yang lebih baik. Lalu, bagaimana perkembangan digitalisasi perkebunan di Indonesia dan apa saja solusi yang tepat agar Anda dapat mempercepat digitalisisasi perkebunan? Lengkapnya, simak artikel berikut.


Bagaimana Perkembangan Digitalisasi Perkebunan di Indonesia?

perkembangan digitalisasi perkebunan di Indonesia

Digitalisasi perkebunan di Indonesia kini tengah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Salah satu pemicu utama meningkatnya penggunaan teknologi dalam bidang perkebunan tak lain adalah pandemi di awal 2020. Dengan diberlakukannya PSBB kala itu, industri perkebunan dan agrikultur didorong untuk memanfaatkan teknologi yang bisa membantu mereka mengotomatisasi perangkat dalam menunjang kegiatan para pekerja.

Contoh keberhasilan implementasi digitalisasi perkebunan adalah industri sawit bersekala besar, di mana menurut laporan Kementerian Pertanian 2021, industri sawit masih mampu mendongkrak penerimaan negara sebesar 17 persen  di tengah krisis ekonomi karena pandemi.

Hal ini dapat menjadi salah satu bukti, di mana pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi sebagai upaya transformasi digital dalam sektor perkebunan sudah mulai dilakukan oleh para pemilik kebun dan industri perkebunan berskala besar. Namun, di balik banyak manfaat yang dirasakan, Anda perlu memperhatikan beberapa kendala dan tantangan yang dihadapi industri perkebunan dalam memanfaatkan teknologi.

4 Tantangan Digitalisasi Industri Perkebunan di Indonesia
tantangan digitalisasi industri perkebunan di Indonesia
Ada beberapa kendala yang dihadapi industri perkebunan dalam memanfaatkan teknologi. Kebanyakan dari masalah yang dialami berkutat pada isu mobilitas penggunaan perangkat di lapangan. Berikut di antaranya.

1. Daya Tahan Perangkat

Kebanyakan perangkat yang digunakan dirancang tidak mampu bertahan dalam kondisi aktivitas  luar ruangan. Akibatnya, perangkat ini rentan rusak dengan cuaca yang ekstrem, seperti hujan besar, serta tidak mampu menahan benturan dan partikel halus seperti debu.

2. Baterai Perangkat

Daya baterai pada perangkat yang digunakan petani seringkali cepat habis karena digunakan terus menerus. Hal tersebut dapat mengganggu produktivitas petani dalam membuat pelaporan dan melakukan monitoring.

3. Update Aplikasi

Masih banyak petani yang memiliki kendala dalam meng-update aplikasi, apalagi hal ini semakin dirasakan ketika mereka harus meng-update aplikasi di ladang pertanian.

4. Kepraktisan Perangkat

Banyak petani mengaku tak mampu mengontrol perangkat yang mereka gunakan ketika sedang berada di ladang pertanian.

Dari keempat tantangan tersebut, sekarang Anda sudah paham bahwa digitalisasi perkebunan bukanlah hal yang mudah. Saat Anda mulai mengadopsi suatu teknologi, Anda harus memilih solusi yang tepat, karena hal tersebut dapat mempengaruhi kelancaran operasional kebun secara keseluruhan.

Untuk menjawab persoalan tersebut, Helios memiliki beberapa solusi yang andal, terintegrasi, aman dan pastinya mudah digunakan untuk membantu digitalisasi perkebunan Anda.

Helios Punya Solusi Terdepan untuk Bantu Digitalisasi Industri Perkebunan di Indonesia

Helios Informatika Nusantara (HIN) menawarkan sederet solusi yang dapat membantu pelaku di sektor perkebunan untuk bisa melakukan digitalisasi pertanian yang lebih optimal.

Beberapa yang ditawarkan adalah dengan menyediakan perangkat khusus dari salah satu principal Helios, yaitu Samsung dan juga produk Helios, yakni Helios Mobility Suite (HMS), dengan menghadirkan solusi manajemen yang lebih terintegrasi dan aman. Berikut di antaranya.

Samsung

Helios menghadirkan dua perangkat Samsung yang dirancang untuk digitalisasi pertanian secara efektif. Dua perangkat ini adalah Samsung XCover 5 dan Samsung Tab Active3.  Keduanya merupakan perangkat dengan konsep rugged yang tahan banting terhadap berbagai jenis kondisi dan cuaca, dilengkapi dengan MIL STD 810, sertifikasi IP68 tahan debu dan air. 

Lalu, apa lagi fitur unggulan yang ditawarkan Samsung XCover 5 dan Samsung Tab Active3? Berikut di antaranya.

  • Fitur Samsung Galaxy Tab Active3   

- Sertifikasi IP68 dan durability tinggi (tahan banting hingga 1.6 meter) 

- Active Key untuk launch apps yang diinginkan secara instan

- NFC  

- S-Pen 

- Samsung Dex untuk multitasking 

- Fingerprint dan face recognition 

- Battery yang removable 

  • Fitur Samsung XCover 5  

- Sertifikasi IP68 dan durability tinggi (tahan banting hingga 1.6 meter) 

- Active Key untuk launch apps yang diinginkan secara instan

- NFC  

- Layar compact 5.3 inch 

- Dual LED Flash untuk tingkatkan kualitas foto di tempat gelap 

- Face recognition 

- Battery yang removable 

Helios Mobility Suite (HMS)

HMS hadir untuk membantu perusahaan memastikan produktivitas karyawan di lapangan, mengelola mobile device serta aplikasi dalam skala besar serta menjamin keamanan data dalam satu dashboard. Selain itu, ada beberapa fitur unggulan dari HMS yang bisa dimanfaatkan bisnis perkebunan Anda, apa saja? Ini pemaparan lengkapnya.

  • Application Management 

Perusahaan perkebunan dapat mengelola dan mengontrol aplikasi apa saja yang boleh dan tidak diperbolehkan berada di device karyawan, sehingga karyawan tidak bisa menginstal aplikasi sembarangan untuk kepentingan pribadi

  • Silent Installation

Fitur ini memberi perusahaan kemampuan untuk memperbarui, menginstal, dan menghapus aplikasi tanpa sepengetahuan pengguna perangkat. HMS juga dapat memblokir update OS yang dapat memperlambat produktivitas device. Selain itu, perusahaan juga dapat memastikan bahwa aplikasi terdistribusi di perangkat karyawan dan tidak dapat di-uninstall tanpa persetujuan admin.

  • Zero Touch

Walaupun puluhan bahkan ratusan device sudah tersebar di perkebunan Anda, enrollment HMS tetap dapat dilakukan secara digital atau online tanpa harus mengumpulkan device, sehingga operasional karyawan di kebun tidak terganggu.

  • GPS Tracking 

Dapat melacak lokasi karyawan saat berada di perkebunan melalui location tracking. Selain itu, HMS juga bisa mengecek history perjalanan karyawan tersebut selama  satu bulan terakhir.

Baca Juga: Sejauh Mana Transformasi Digital Industri Manufaktur di Indonesia 

Helios Sebagai Digital IT Solutions Provider untuk Industri Perkebunan di Indonesia

Saatnya digitalisasi parkebunan Anda menggunakan device Samsung XCover 5, Samsung Galaxy Tab Active3 dan solusi HMS di Helios Informatika Nusantara (HIN). Dengan kedua solusi ini Anda bisa mempercepat proses digitalisasi dan meningkatkan efektivitas operasional kebun, sehingga hasil panen akan lebih optimal.

Helios sebagai authorized partner Samsung dan yang memiliki HMS di Indonesia akan membantu Anda mulai dari tahap konsultasi, deployment, hingga dukungan after-sales. Tim IT profesional dan tersertifikasi Helios juga akan membantu Anda menghindari trial and error. Cari tahu lebih lanjut mengenai informasi seputar digitalisasi perkebunan dengan klik di sini. 


Ary Adianto

Content Writer CTI Group


Bagikan Post Ini