Implementasi konsep cashierless store mungkin masih terasa asing bagi kebanyakan konsumen di Indonesia. Padahal, cashierless store sudah banyak diterapkan di negara seperti Amerika Serikat, Inggris, hingga Australia oleh pengusaha ritel.
Revolusi ritel membawa perubahan besar bagi toko tradisional, didorong dengan terjadinya pandemi global yang semakin mempercepat adopsi cashierless store. Toko yang menerapkan konsep cashierless store memberikan banyak manfaat bagi bisnis dan konsumen.
Dalam artikel ini, Anda akan diajak untuk mengenal lebih dalam konsep cashierless store lengkap dengan perkembangan dan teknologi pendukung untuk kelak diimplementasikan di Indonesia.
Apa itu Cashierless Store?
Cashierless store atau toko tanpa kasir, memungkinkan konsumen berbelanja tanpa harus mengantri panjang di kasir. Konsep ini memungkinkan konsumen untuk melakukan check-out dengan cara men-scan dan membayar barang belanjaan secara mandiri.
Amazon Go yang berada di Seattle, AS pada 2016, merupakan salah satu contoh dan pionir pertama konsep cashierless store. Konsep serupa juga telah diperluas ke London, Inggris pada 2021.
Manfaat Cashierless Store Bagi Pengusaha dan Konsumen
Ritel yang menerapkan sistem cashierless store memberikan banyak manfaat bagi pengusaha dan konsumen. Berikut keuntungan implementasi cashierless store bagi keduanya.
Pengusaha
National Retail Federation (NRF) mengungkap bahwa pengusaha kerap kesulitan untuk merekrut dan mempertahankan loyalitas karyawan. Teknologi cashierless store memungkinkan pengusaha tak perlu lagi merekrut staf penjualan dan kasir untuk menyokong operasional toko. Alih-alih merekrut kasir, karyawan dapat fokus meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memahami serta membantu mereka ketika membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut. Mengingat ukuran ruang yang lebih kecil, ritel tentu membutuhkan untuk menyimpan barang sehingga implementasi cashierless store dapat menghemat uang sewa dan biaya overhead. Ketika pelanggan masuk ke dalam toko, pengusaha dapat mulai mengumpulkan data untuk setiap transaksi. Hal ini dapat meningkatkan efisiensi operasional, supply chain, mengurangi biaya SDM, hingga penawaran pengalaman dan produk yang lebih personal.
Konsumen
Toko ritel yang menerapkan cashierless store memberikan kenyamanan dan kecepatan berbelanja bagi konsumen. Dengan begitu, konsumen tak perlu antri panjang saat harus melakukan pembayaran. Cukup memilih dan mengambil barang, men-scan belanjaan, melakukan pembayaran, dan keluar dari toko tanpa masalah. Prosedur pembayaran menjadi lebih cepat, efisien, dan mudah dengan metode pembayaran elektronik atau melalui aplikasi mobile. Beberapa toko bahkan menawarkan waktu operasional lebih panjang sehingga ketersediaan barang terjamin.
Perkembangan Teknologi di Industri Ritel Melahirkan Cashierless Store
Cashierless store merupakan konsep yang merevolusi operasional toko ritel dan swalayan. Teknologi yang berfokus pada pemberian kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen ini telah menciptakan standar baru yang memadukan ritel fisik dengan pengalaman berbelanja digital.
Faktanya, perkembangan teknologi di industri ritel tak dipungkiri dapat mengatasi berbagai tantangan yang selama ini dihadapi oleh ritel tradisional. Pandemi COVID-19 semakin memperburuk nasib ritel tradisional sehingga banyak peralihan ke platform e-commerce dan perlunya percepatan adopsi teknologi untuk menyelamatkan industri ritel.
Selain itu, kenaikan harga sewa bangunan, penggunaan energi, keterbatasan jam operasional, dan kekurangan SDM semakin mendorong percepatan adopsi teknologi di sektor ritel. Konsep cashierless store pun berevolusi dari pendekatan berbasis Point of Sales (PoS) yang memungkinkan konsumen untuk checkout, men-scan, hingga membayar secara mandiri semua belanjaan.
Konsumen hanya perlu datang ke toko, memilih belanjaan, men-scan dan menyelesaikan pembayaran secara cashless, lalu keluar dari toko. Teknologi cashierless store memungkinkan konsumen tak perlu lagi mengantri untuk menyelesaikan pembayaran.
Teknologi Pendukung Cashierless Store
Untuk memastikan implementasi cashierless store berjalan lancar tentu tak terlepas dari peran teknologi pendukung. Dengan menggunakan teknologi computer vision AI, Machine Learning, face recognition, dan sensor untuk memproses pembayaran maka penerapan cashierless store pun semakin mudah.
Computer Vision AI dan Machine Learning
Computer vision membantu toko dalam melacak dan mengenali setiap produk yang diambil atau dibeli oleh konsumen sehingga dapat mencegah kerugian dan meningkatkan keuntungan. Sedangkan Machine Learning digunakan untuk melatih sistem agar dapat mengidentifikasi produk dengan tingkat akurasi tinggi. Kombinasi kedua teknologi ini memungkinkan konsumen untuk menghitung total belanja secara otomatis.
Facial Recognition
Teknologi ini digunakan untuk mengidentifikasi pengunjung toko dan swalayan. Facial recognition dapat membantu manajemen ritel dalam menghubungkan dengan sistem pembayaran, profil pelanggan yang terdaftar dan mencocokkannya dengan siapa saja yang datang, memilih produk, dan melakukan pembayaran dengan lebih mudah.
Nah, teknologi pendukung cashierless store dari HPE ProLiant dan NVIDIA menjadi pilihan tepat untuk memastikan operasional toko ritel dan swalayan berjalan optimal. HPE ProLiant merupakan server yang dirancang untuk mengoptimalkan workload AI serta dipadukan dengan teknologi computing NVDIA GPU yang dapat menghadirkan solusi computing lengkap dengan kecepatan luar biasa.
Pengalaman Belanja Konsumen dengan Cashierless Store
Perusahaan asal Portugal, Sensei telah berhasil membantu ritel dalam implementasi cashierless store pada bisnis mereka. Selain untuk mengakselerasi tren konsumen, otomatisasi operasional toko juga memberikan pengalaman baru bagi konsumen saat berbelanja.
Sensei mendorong toko ritel untuk menerapkan konsep toko berbasis otomatisasi, cashierless, dan data-driven yang menawarkan paduan pengalaman berbelanja di toko fisik dengan kenyamanan ala dunia digital. Cara ini terbukti dapat meningkatkan pengalaman belanja, mengurangi friksi, meningkatkan akurasi lebih dari 99 persen dengan visibilitas penuh terhadap semua aktivitas konsumen selama berada di dalam toko, hingga meningkatkan efisiensi operasional toko secara real-time.
“Konsumen di seluruh dunia menginginkan pengalaman berbelanja ketika pergi ke toko fisik. Mereka menyukai belanja di dalam toko karena pengalaman fisikal yang tidak dapat ditiru melalui channel digital. Namun, semua konsumen tentu menginginkan kenyamanan tanpa perlu antri saat membayar,” ujar Co-founder dan COO Sensei, Joana Rafael.
Sensei menawarkan solusi inovatif yang membantu ritel memasuki era digital dan mengotomatisasi sejumlah aktivitas di dalam toko. Teknologi computer vision, AI, dan ML terbukti dapat mendeteksi dan menganalisasi kebiasaan konsumen dan ketersediaan produk. Sistem ini juga membantu pengelola toko dalam mengecek stok barang dan penjualan secara efektif.
Sensei menggunakan teknologi server HPE ProLiant DL380a dan NVDIA GPU untuk memproses dan mengumpulkan volume data dari berbagai sensor yang dipasang di semua area toko. Sejak awal HPE ProLiant DL380a dirancang sebagai platform yang sangat skalabel untuk workload AI yang dioptimalkan dengan akselerator. Server ini merupakan solusi ideal yang dapat menggabungkan density dual socket rack 2U dengan kemampuan ekspansi hingga empat double-wide NVDIA GPU sehingga ideal untuk workload AI modern seperti yang diterapkan oleh cashierless store.
Kemampuan server HPE Yang dipadukan dengan GPU NVDIA dapat membantu ritel mengatasi tantangan computing hingga melampaui kinerja komputer pada umumnya. NVDIA menghadirkan solusi computing lengkap dengan kecepatan aplikasi yang luar biasa di berbagai domain. Sistem distributed computing dan pemrosesan software di seluruh data center semakin meningkat dan berkembang berkat akselerasi sistem dan arsitektur yang memungkinkan NVIDIA menjalankan beragam aplikasi AI, HPC, dan data analitik.
“Computer vision sangat penting untuk memberikan pengalaman baru karena banyak data visual yang terekam dari aktivitas di toko fisik. Platform business intelligence dapat memberikan insight data dan insight konsumen yang membantu toko beroperasi secara lebih efisien dan proaktif untuk memberikan layanan yang lebih baik,” ungkap Rafael.
Server HPE ProLiant DL380a Gen11 merupakan solusi inovatif yang dapat membantu ritel dalam mengatasi tantangan infrastruktur hybrid cloud. Kemampuan untuk menggabungkan infrastruktur on-premise dan cloud dapat menawarkan pengalaman operasional cloud yang intuitif. Selain itu, jaminan keamanan juga menjadi pertimbangan penting mengingat data konsumen yang terdaftar dengan sistem pembayaran cashless. HPE ProLiant DL380a hadir dengan performa yang dioptimalkan untuk menangani berbagai workload AI berkapasitas besar dan kompleks saat implementasi cashierless store.
Baca Juga: Atasi Kendala Distribusi dan Tingkatkan Kepuasan Pelanggan dengan Artificial Intelligence Retail
Persiapkan Adaptasi Cashierless Store Bersama Helios
Saatnya toko ritel dan swalayan Anda mempersiapkan diri menerapkan konsep cashierless store untuk operasional bisnis yang lebih efisien dan efektif. Persiapkan bisnis Anda untuk mengadopsi solusi HPE ProLiant bersama Helios Informatika Nusantra (HIN).
Helios sebagai value-added distributor HPE memastikan bisnis ritel Anda dapat beradaptasi dan mengimplementasikan cashierless store secara mulus tanpa kendala. Dapatkan penawaran menarik mulai dari tahap konsultasi hingga kemudahan deployment, management, dan dukungan after sales dengan menghubungi kami melalui laman berikut.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group