Digitalisasi manufaktur telah menjadi salah satu inovasi utama dalam konsep smart manufacture untuk meningkatkan setiap tahap produksi, mulai dari otomatisasi pabrik hingga analitik berbasis data. Ini melibatkan penerapan teknologi seperti Big Data, AI, robotika, cloud computing, sensor dan perangkat IoT untuk mengumpulkan data dari mesin dan peralatan produksi yang saling terhubung dan berkomunikasi secara real-time.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan digunakan untuk mengoptimalkan kinerja mesin, memprediksi kerusakan atau kegagalan, mengurangi downtime, dan meningkatkan efisiensi operasional. Secara detail, sebenarnya seberapa besar kebutuhan digitalisasi pada industri manufaktur dan tantangan yang akan dihadapi? Simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut.
Kebutuhan Digitalisasi Industri Manufaktur
Digitalisasi berperan penting dalam industri manufaktur modern yang semakin kompetitif. Implementasi teknologi canggih memungkinkan industri manufaktur melakukan transformasi besar melalui penerapan otomatisasi sehingga dapat mengelola produksi, supply chain, meningkatkan pengalaman pelanggan dan peningkatan efisiensi operasional.
Hal ini sejalan dengan riset Deloitte dan Manufacture’s Alliance for Productivity and Innovation (MAPI) yang menemukan bahwa digitalisasi manufaktur dapat meningkatkan produksi hingga 10 persen dan mendorong produktivitas tenaga kerja hingga 12 persen. Hanya saja, survei McKinsey mencatat bahwa sejauh ini hanya 21 persen pelaku bisnis manufaktur yang sudah mengaplikasikan konsep digitalisasi.
Penggunaan teknologi digital memungkinkan industri manufaktur mengotomatiskan dan mengintegrasikan seluruh proses produksi. Dengan begitu, ketergantungan pada pekerjaan manual dan repetitif dapat berkurang, kesalahan akibat human error berkurang, dan alur produksi menjadi lebih cepat.
Selain meningkatkan efisiensi, digitalisasi juga membantu industri manufaktur meningkatkan kualitas produk dengan melakukan kontrol dan monitoring secara real-time. Data yang terkumpul dari semua tahap produksi dapat dianalisis untuk mendeteksi pola atau anomali yang dapat memengaruhi kualitas produk yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Digitalisasi juga dapat meningkatkan kolaborasi terkait optimalisasi supply chain, permintaan pelanggan, dan pemasok secara real-time sehingga permintaan pelanggan dapat terpenuh. Terakhir, digitalisasi membuka peluang inovasi model bisnis baru bagi industri manufaktur dan dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
Tantangan Menuju Digitalisasi Manufaktur

Di tengah upaya digitalisasi, industri manufaktur tentu akan menghadapi serangkaian tantangan seperti berikut.
Investasi Awal
Industri manufaktur perlu menyiapkan biaya investasi pada kemampuan teknologi canggih. Pastikan mesin dan teknologi yang diimplementasikan dapat meningkatkan efisiensi dan operasional, mengurangi downtime, hingga mampu memprediksi dan menyesuaikan dengan perubahan fasilitas dan supply chain. Rencana investasi menyeluruh bukan hanya mempertimbangkan biaya dan manfaat implementasi, tetapi terkait kapan perubahan dilakukan dan berapa banyak modal yang disisihkan untuk memulai digitalisasi.
SDM yang Adaptif
Human error menjadi salah satu risiko paling umum yang dihadapi oleh industri manufaktur, termasuk risiko keselamatan dan kualitas. Untuk itu diperlukan SDM yang adaptif terhadap perubahan, peningkatan keterampilan dan pengetahuan melalui pelatihan konfigurasi mesin dan peralatan agar tidak terjadi salah penangan.
Keamanan Siber
Seiring dengan meningkatnya kasus kebocoran data, penting bagi industri manufaktur untuk membuat rencana keamanan siber yang andal. Dengan begitu, industri manufaktur dapat mengidentifikasi dan meningkatkan protokol keamanan, sekaligus mengelola potensi risiko jika informasi hilang atau disusupi di masa depan.
Perangkat Penunjang
Industri manufaktur perlu mempertimbangkan penggunaan perangkat yang memudahkan proses operasional bisnis. Mengingat sistem kerja yang tidak ringan, manufaktur perlu berinvestasi pada device dengan ketahanan ekstra ketika digunakan dalam jangka waktu lama.
Menjawab tantangan ini, Helios menghadirkan solusi device dan keamanan device yang memiliki ketahanan ekstra untuk penggunaan dalam jangka waktu lama. Samsung Rugged Device yakni Samsung Galaxy XCover 5 dan Samsung Galaxy Tab Active 3 merupakan dua perangkat andal yang dipadukan dengan solusi Helios Mobility Suite (HMS) untuk menjaga keamanan dan efektivitas operasional industri manufaktur.
Device Penunjang Digitalisasi Manufaktur
Samsung Rugged Device memiliki teknologi canggih yang dapat memprediksi pemeliharaan aset, memberikan informasi terkait supply chain secara real-time, dan meningkatkan produktivitas kerja kapan saja dan di mana saja. Mengantongi standar militer, device ini sangat ideal untuk perusahaan manufaktur yang butuh perangkat kuat bagi karyawan.
Peningkatan sensitivitas layar memungkinkan pekerja manufaktur di pabrik dan lapangan tak perlu lagi melepas sarung tangan ketika mengoperasikan ponsel. Untuk memudahkan komunikasi karyawan di lapangan, device ini dapat berfungsi sebagai perangkat push-to-talk dan telah dilengkapi teknologi NFC untuk menerima pembayaran. Karyawan yang berada di pabrik pun dapat mengecek database dan inventory secara mudah menggunakan fitur built-in scan barcode.
Samsung Galaxy XCover 5
Ponsel ini didesain dengan performa dan spesifikasi andal untuk memenuhi berbagai kebutuhan penggunaan di luar ruangan. Samsung Galaxy XCover 5 hadir dengan spesifikasi sebagai berikut:
- Prosesor octa-core, RAM 4GB, memori internal 64GB dengan ekspansi hingga 1TB.
- Standar militer MIL-STD 810H dengan durabilitas tinggi yang tahan benturan dan guncangan.
- Sertifikasi IP68 sehingga tahan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.
- Knox Capture untuk scan barcode dengan tombol push-to-scan yang intuitif.
- Kapasitas baterai 7 persen lebih besar yakni 3.000mAh dan bisa dicopot.
- Sensitivitas layar tinggi sehingga dapat mengenali sentuhan, termasuk saat menggunakan sarung tangan.
- Teknologi NFC yang dapat berfungsi sebagai point-of-sales mobile untuk menerima pembayaran.
- Dukungan update keamanan hingga 5 tahun dan proteksi face recognition.
Samsung Galaxy Tab Active3
Seperti halnya Samsung Galaxy XCover 5, perangkat tablet Samsung Galaxy Tab Active3 juga telah mengantongi sertifikasi militer untuk pengggunaan yang tangguh dan tahan banting di industri manufaktur. Secara lengkap, berikut spesifikasi dan keunggulan Samsung Galaxy Active3:
- Prosesor Exynos 9810 octa-core level premium agar bekerja tanpa lag.
- Fitur Samsung Dex yang dapat dihubungkan ke layar kedua atau Samsung smart tv secara wireless dan dukungan Google AR Core.
- Fitur barcode scanning dengan auto fokus lebih cepat.
- Tahan guncangan hingga ketinggian 1,2 meter (tanpa cover pelindung) dan 1,5 meter (dengan cover pelindung).
- Sertifikasi IP68 pada Tab Active3 dan S-Pen sehinga tahan air, debu, tanah, dan pasir.
- Sensitivitas layar responsif, bahkan saat menggunakan sarung tangan.
- Baterai berkapasitas 5.050mAh yang dapat dicopot dengan mudah dan diganti dengan baterai yang telah di-charge penuh.
- Dapat digunakan dalam mode tanpa baterai, selama terhubung dengan aliran listrik.
- Tombol Active Key untuk akses cepat ke aplikasi yang sering digunakan.
Baca Juga: Cegah Penggunaan Device Kantor untuk Pribadi dengan Aplikasi Monitoring Pekerjaan
Helios Mobility Suite Solusi Jaga Keamanan Device dalam Digitalisasi Manufaktur
Helios Mobility Suite (HMS) hadir sebagai solusi canggih untuk menjaga keamanan device dalam upaya digitalisasi manufaktur. HMS dapat melakukan monitoring device secara efisien, termasuk mengontrol dan mengelola ratusan hingga ribuan device yang digunakan oleh karyawan di pabrik dan di lapangan hanya melalui satu dashboard.
HMS dapat diinstal secara mudah, cepat, dan praktis melalui teknologi zero touch. Sebagai produk lokal, HMS juga memiliki local support yang siap membantu selama 24/7 jika terjadi kendala atau request tertentu. Menariknya, fitur HMS dapat di-custom sesuai dengan kebutuhan perusahaan dengan ahrga yang terjangkau. Berikut lima fitur unggulan HMS untuk mempercepat digitalisasi manufaktur.
Functional Restriction
Batasi fitur yang dapat menunjang produktivitas untuk menghindari penyalahgunaan device, termasuk dengan men-disable kamera, Bluetooth, GPS, dan fitur lain yang tidak diinginkan.
Security and Control
Temukan dan amankan device yang hilang dengan otomatis lock, tracking & find my device. Termasuk memblokir dan menghapus data yang tersimpan sehingga pencuri tidak dapat mengakses data perusahaan.
Password Enforcement
Cegah pencurian data dengan mewajibkan penggunaan password, bahkan perusahaan dapat menentukan penggunaan jumlah karakter password pada device.
Application Management
Tentukan aplikasi apa saja yang boleh terinstal di device dan kemudahan instal aplikasi secara silent tanpa sepengetahuan pengguna. Perusahaan juga dapat memblokir atau otomatis merilis update pada sistem dan aplikasi.
Application Access Permission
Cegah berbagai aplikasi yang terinstal untuk mengakses fitur pada device, seperti akses media dan kontak.
Helios sebagai Digital IT Solution Provider untuk Industri Manufaktur
Saatnya mulai proses digitalisasi manufaktur dengan solusi device dan keamanan device yang komprehensif dari Helios Informatika Nusantara (HIN). Pantau efektivitas penggunaan Samsung Rugged Device secara mudah melalui satu dashboard intuitif Helios Mobility Suite (HMS).
HMS sebagai produk buatan Helios memiliki tim pre-sales dan post-sales yang dapat memastikan pelayanan optimal dengan dukungan 24/7 mulai dari tahap konsultasi hingga dukungan after sales. Sekarang, Anda ngga perlu pusing lagi mikirin keamanan device untuk industri manufaktur! Segera konsultasikan kebutuhan Anda sekarang melalui link ini.
Penulis: Ervina Anggraini – Content Writer CTI Group