Bagaimana jika fondasi infrastruktur IT yang selama ini menopang operasi bisnis justru menjadi penghambat inovasi?
Di tengah transformasi digital lintas industri, mulai dari financial services, manufacturing, retail, hingga healthcare, perusahaan kini dihadapkan pada tekanan untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional IT. Tekanan ini dilihat dalam prediksi Gartner (via The Register), yang memperkirakan 35% workload VMware akan bermigrasi ke platform lain pada 2028, seiring perubahan model lisensi Broadcom dan meningkatnya daya tarik public cloud.
Selama bertahun-tahun, VMware menjadi pilihan utama dalam membangun fondasi infrastruktur IT perusahaan. Teknologi virtualisasinya telah mendukung efisiensi tinggi, stabilitas operasional, dan kompatibilitas luas terhadap berbagai aplikasi bisnis penting kritikal. Namun, ketika VMware mulai beralih dari model lisensi perpetual ke subscription-based, tantangan baru muncul, terutama dalam hal biaya, fleksibilitas, dan kemampuan beradaptasi terhadap kebutuhan modernisasi IT. Kondisi ini mendorong banyak perusahaan untuk meninjau ulang strategi infrastruktur mereka, mencari pendekatan yang lebih efisien, adaptif, dan siap mendukung inovasi berkelanjutan.
Dampak Model Lisensi Baru VMWare Terhadap Berbagai Sektor Industri
Perubahan model lisensi VMware dari perpetual ke subscription-based membawa dampak signifikan bagi berbagai sektor industri. Setiap sektor menghadapi tantangan yang berbeda, mulai dari penyesuaian anggaran hingga keterbatasan fleksibilitas dalam modernisasi infrastruktur.
Inilah ringkasan bagaimana dampak yang dirasakan di berbagai sektor utama:
Industri | Tantangan Utama | Dampak Bisnis |
Financial Services | Kepatuhan tinggi dan kompleksitas workload legacy | Biaya operasional meningkat, waktu modernisasi lebih lama |
Manufacturing | Keterbatasan skalabilitas untuk sistem produksi dan IoT | Terhambatnya adopsi smart factory dan efisiensi supply chain |
Retail | Kebutuhan elastisitas tinggi saat peak season | Biaya provisioning naik dan performa aplikasi tidak konsisten |
Healthcare | Regulasi data dan keamanan pasien yang ketat | Beban lisensi tambahan untuk sistem cadangan dan disaster recovery |
Education & Public Sector | Ketergantungan pada anggaran tahunan | Sulit menyesuaikan dengan pola biaya subscription panjang |
Maksimalkan Infrastruktur IT melalui VMware Exit dengan AWS
Kenaikan harga renewal VMware mendorong banyak perusahaan untuk mengevaluasi arah strategis infrastruktur mereka. Beberapa mempertimbangkan untuk tetap dengan model subscription baru, sebagian menilai opsi berpindah ke hypervisor lain, sementara banyak yang mulai melihat cloud sebagai solusi jangka panjang yang lebih fleksibel, efisien, dan inovatif.
Di sinilah AWS hadir sebagai platform utama dalam strategi VMware Exit. Melalui inisiatif AWS Transform, perusahaan dapat mempercepat proses migrasi workload VMware mereka dengan risiko minimal, efisiensi tinggi, dan hasil yang dapat diukur.
Strategi VMWare Exit dengan AWS dilakukan dalam tiga tahap utama:
1. Assessment Cepat (1 Hari)
Dengan bantuan AWS Transform, assessment workload VMware dapat diselesaikan hanya dalam satu hari menggunakan automated tools yang akurat. Tahap ini membantu tim IT memahami workload yang aktif, prioritas aplikasi, serta dependensi sistem untuk meminimalkan risiko migrasi.
2. Migrasi Efisien dan Otomatis
Proses migrasi memanfaatkan discovery wave planning, network automation, dan workload migration menuju layanan seperti Amazon EC2 atau Amazon EKS. Pendekatan ini memastikan transisi berjalan mulus tanpa gangguan besar terhadap operasional bisnis.
3. Optimalisasi dan Modernisasi
Setelah workload berpindah ke AWS, perusahaan dapat memanfaatkan layanan cloud-native untuk meningkatkan performa, keamanan, dan efisiensi biaya. Modernisasi aplikasi pun menjadi lebih cepat melalui integrasi ekosistem AWS yang luas.
Dengan pendekatan ini, organisasi tidak hanya keluar dari ketergantungan VMware, tetapi juga membuka jalan menuju infrastruktur yang lebih tangguh dan inovatif untuk jangka panjang.
Keunggulan Migrasi ke VMware Exit dengan AWS
Migrasi workload VMware ke AWS melalui VMware Exit membawa berbagai manfaat nyata yang dapat meningkatkan efisiensi operasional, keamanan, dan kemampuan inovasi perusahaan. Migrasi ke VMware Exit dengan AWS menghadirkan manfaat strategis seperti:
Efisiensi Biaya Infrastruktur (20%)
Dengan model OPEX berbasis pemakaian dan kemampuan right-sizing resource, perusahaan dapat memangkas pengeluaran infrastruktur hingga 20% dibandingkan menjalankan VMware secara on-premises.
Penurunan Insiden Keamanan (45%)
Infrastruktur di AWS dilengkapi patch otomatis, enkripsi data at rest dan in transit, serta kontrol akses granular, yang secara signifikan mengurangi risiko kebocoran dan gangguan keamanan.
Peningkatan Produktivitas Tim IT (66%)
Automasi migrasi dan manajemen workload membuat tim IT bisa lebih fokus pada inovasi dan projek strategis dibandingkan mengurus masalah operasional harian.
Fokus Lebih Besar pada Inovasi (29%)
Dengan beban operasional yang berkurang dan fleksibilitas infrastruktur cloud, staf IT dapat mengembangkan layanan baru, mempercepat go-to-market, dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Melalui manfaat-manfaat ini, VMware Exit dengan AWS bukan sekadar perpindahan teknologi, tetapi transformasi strategis yang memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan biaya, keamanan, dan kapabilitas inovasi secara bersamaan.
Baca Juga: Data Aman 24 Jam Sehari? Begini Cara AWS Backup Menjaganya
Langkah Strategis Migrasi VMware ke AWS
Migrasi workload ke VMware ke AWS kini dapat dilakukan lebih cepat dan aman dengan memanfaatkan AWS Application Migration Service (MGN) dan agentless vCenter Client. Pendekatan ini membantu perusahaan melakukan replikasi server secara otomatis tanpa perlu instansi agen tambahan, sehingga proses migrasi berjalan lebih sederhana, konsisten, dan minim gangguan pada operasional bisnis.
Setelah workload terhubung ke AWS, perusahaan dapat melakukan uji coba, melakukan cutover siap go-live, serta mengoptimalkan performa melalui layanan cloud-native seperti Amazon EC2 atau Amazon EKS. Dengan metode ini, perusahaan memperoleh transisi yang efisien, mengurangi risiko downtime, serta membuka jalan menuju infrastruktur yang lebih fleksibel, aman, dan siap mendukung modernisasi jangka panjang.
Optimalkan VMware Exit Assessment Anda Bersama Helios
Jangan biarkan sistem IT lama menghambat inovasi bisnis Anda. Dengan VMware Exit Assessment melalui AWS Transform dari Helios, perusahaan dapat menilai workload VMware secara menyeluruh, merencanakan migrasi yang aman, dan meminimalkan risiko operasional.
Sebagai bagian dari CTI Group, Helios siap mendampingi Anda dari assessment hingga pasca-migrasi, membantu meningkatkan efisiensi biaya, memperkuat keamanan, dan memastikan transformasi IT berjalan mulus.
Segera hubungi tim Helios melalui link ini untuk memulai VMware Exit Assessment!
Author: Moyna Farla Tsabitah