JAKARTA – Seiring meningkatnya ketergantungan industri terhadap teknologi informasi dan komunikasi (TIK), PT Helios Informatika Nusantara, perusahaan penyedia solusi infrastruktur dan anak usaha PT Computrade Technology International (CTI) atau CTI Group, menambah portofolio komputasi terbaru untuk lingkungan mission critical. Dengan penambahan platform baru ini, perusahaan optimistis dapat bersaing di pasar TI yang ketat.
Mission critical merupakan sistem aplikasi dengan downtime hanya dalam hitungan detik hingga menit. Portofolio terbaru tersebut adalah HP Integrity Superdome X, HP 3PAR storage, serta HP Converged System 500 for SAP HANA.
Ketiga platform baru tersebut menawarkan performa, skalabilitas, ketersediaan, dan efisiensi terbaik bagi pasar enterprise, yakni perusahaan-perusahaan yang membutuhkan ketersediaan layanan TI selama 24 jam setiap harinya. Misalnya, perusahaan yang bergerak pada industri manufaktur, telekomunikasi, jasa keuangan, dan sektor publik.
Deddy Sudja, Presiden Direktur Helios, menuturkan di era serba terkoneksi seperti saat ini, downtime, service outages, dan respon yang lambat dapat berdampak pada kerugian perusahaan. Berdasarkan riset Forrester Inc, listrik padam merupakan permasalahan utama downtime pada sistem TI.
Tak hanya itu, kegagalan perangkat keras, jaringan, dan perangkat lunak adalah faktor downtime lainnya. Dampaknya, produktivitas kerja, peluang bisnis, kepercayaan pelanggan, bahkan reputasi perusahaan akan hilang karena lambatnya pemuiihan data.
“Ketiga platform tersebut dapat mengurangi human error, mencegah data corruption, serta meminimalisasi lambatnya pemulihan data,” tambah Royani Lo, Direktur Helios.
Salah satu platform yaitu HP Integrity Superdome X menjadi satu-satunya server 16-socket berbasis sistem x86 yang mampu menembus kinerja satu juta AppServer Operations Per Second (jOPS) serta mengakomodir Big Data secara maksimal. Sementara HP Converged System 500 SAP HANA merupakan sistem all-in-one dengan teknologi in memory computing untuk akselerasi akses data real time. Platform lainnya, yakni HP 3PAR Storage merupakan sistem penyimpanan dengan fasilitas error checking secara otomatis.
Sebelumnya, anak usaha CTI Group lain, Blue Power Technology (BPT), perusahaan penyedia solusi dan layanan teknologi informasi (TI), memperkuat bisnis jaringan dan keamanan melalui kerja sama dengan BlueCat Networks, perusahaan penyedia solusi pengelolaan jaringan untuk segmen enterprise.
Lugas M Satrio, Presiden Direktur BPT, mengatakan melalui kerja sama tersebut perusahaan akan berperan sebagai value-added distributor untuk solusi BlueCat, yakni solusi DNS, DHCP dan IP-Address Management (atau disebut solusi DDI). Solusi ini ditawarkan untuk perusahaan sekelas enterprise.
“Dengan semakin banyaknya perangkat yang terkoneksi dengan jaringan perusahaan, jumlah IP address yang dikelola pun semakin besar di mana saat ini rata-rata satu karyawan membutuhkan paling tidak tiga IP address,” kata dia. Untuk kelas enterprise dengan jumlah ribuan karyawan, pengelolaan jaringan secara tradisional dinilai sudah tidak memungkinkan.
Pada tahun ini BPT menargetkan pertumbuhan pendapatan double digit. Sementara di tahun lalu, BPT meraih pendapatan hingga US$ 60 juta.
Sebelumnya lembaga riset global Gartner Inc memprediksi penggunaan solusi DDI dapat memangkas biaya operasional perusahaan untuk pengelolaan jaringan hingga 50%. Solusi ini juga dapat mempercepat service delivery dan meningkatkan produktivitas bagi perusahaan yang memiliki lebih dari 50 ribu IP address.
Pasar DDI global saat ini diperkirakan mencapai pendapatan US$ 400 juta-US$ 450 juta dengan pertumbuhan 10% hingga 2017. Indonesia sebagai negara berkembang juga diprediksi akan mengalami perkembangan teknologi IoT dan akan mencapai ledakan penggunaan IP Adrress.
Windows 10
Pada 29 Juli lalu, Microsoft Corp telah merilis sistem operasi baru Windows 10 sebagai produk kerja sama antara Microsoft dengan penggunanya. Saat ini, Microsoft Indonesia sebagai perwakilan perusahaan, terus melakukan edukasi kemudahan dan keunggulan sistem operasi terbaru tersebut kepada masyarakat pengguna.
Lucky Gani, Windows Business Group Lead Microsoft Indonesia, mengatakan sebelum melahirkan sistem operasi ini, Microsoft menggunakan program Windows Insider untuk membangun sistem operasi Windows 10. Untuk personal computer (PC), terdapat lima juta feedback dari pengguna di 100 negara yang berpartisipasi.
“Dengan interaksi ini diharapkan Windows 10 menjadi platform yang dibutuhkan, dipilih dan dicintai,” kata dia di Bandung, beberapa waktu lalu.
Windows 10 hadir dengan fitur-fitur yang familiar bagi pengguna, misal tampilan dan fungsi tombol menu Start khas Windows. Sistem operasi ini juga memiliki inovasi aplikasi baru, seperti asisten digital Cortana, browser baru Microsoft Edge, Xbox App, dan Office Universal App.
Windows 10 juga menjadi sistem operasi pertama Microsoft yang mendukung multi-platform, baik di perangkat mobile maupun PC. Bahkan termasuk konsol game Xbox dan perangkat virtual reality HoloLens.
Microsoft Indonesia menargetkan pada tahun ini akan banyak pengguna Windows 7 dan Windows 8 yang berpindah menggunakan Windows 10. Untuk itu, pihak Microsoft bekerja sama dengan sejumlah distributor dan pabrikan untuk menggiatkan edukasi tersebut.
“Proses migrasi ini kami lakukan bertahap untuk setiap wilayah. Kami akan intensifkan meet up user dan aneka gathering komunitas untuk percepatan edukasi,” lanjut Lucky. (*)
Source : http://www.ift.co.id/posts/platform-baru-jadi-andalan-vendor-ti