Tidak dapat dipungkiri di era 4.0 ini yang semuanya serba digital, data bertransformasi sebagai aset yang sangat penting dan berharga bagi setiap bisnis, termasuk juga untuk orang-orang lain yang tidak bertanggung jawab. Lemahnya perlindungan data merupakan suatu ancaman serius bagi setiap perusahaan. Bahkan lemahnya perlindungan data ini akan mengakibatkan kebocoran data bagi perusahaan. Selain kerugian secara operasional, kebocoran data ini membawa dampak buruk bagi citra perusahaan secara keseluruhan, terlebih lagi jika ada data pengguna.
Belum ada peraturan perundang-undangan yang mengatur secara spesifik perlindungan data pribadi, termasuk diantaranya terkait dengan sanksi bagi pihak yang menyalahgunakannya. Kebocoran data saat ini semakin mengkhawatirkan, kian masifnya penggunaan internet dan lemahnya perlindungan data menjadi alasan mengapa kebocoran data semakin bertumbuh. Tidak ada yang dapat menjamin keamanan pada sistem, oleh karena itu tindakan antisipasi dan menyikapi kebocoran data menjadi hal yang harus disiapkan.
Sumber Kebocoran Data
Selalu ada celah bagi data yang mengalami kebocoran dari sistem-sistem yang sudah dibangun sedemikian rupa. Entah itu karena kelalaian pengguna, desain teknologi yang kurang baik, sampai penulisan kode program yang rentan. Selalu ada jalan menuju kejahatan-kejahatan yang mengakibatkan suatu kebocoran data.
Kelalaian manusia yang seringkali terjadi yang bisa menyebabkan kebocoran data, biasanya terdapat pada pemilihan kata sandi yang lemah. Pemilihan kata sandi untuk akun-akun perusahaan merupakan suatu edukasi yang sangat penting dan wajib dilakukan di setiap lini bisnis. Selain kelalaian manusia, terdapat kelalaian lainnya yaitu kelalaian dalam manajemen. Kelalaian dalam manajemen ini biasanya tentang siapa saja dan dari mana saja yang bisa mengakses data perusahaan. Pembatasan-pembatasan ini sangat penting guna memastikan data-data penting perusahaan hanya bisa diakses oleh orang-orang yang berhak. Kelalaian selanjutnya yang dapat memungkinkan data-data perusahaan bocor, ada pada pemilihan teknologi, termasuk bagaimana para pengembang atau programmer menuliskan kode-kode mereka. Kode-kode tersebut harus diuji tidak hanya mengenai fungsionalitasnya saja, tetapi juga mengenai seberapa aman kode yang sudah mereka buat.
Kasus Kebocoran Data
Data yang dilansir dari KompasTekno, salah satu kasus kebocoran data yang pernah terjadi di Indonesia pada September 2020 lalu adalah data sejumlah pengguna platform cashback rewards serta kurator e-commerce asal Singapura, ShopBack. Dalam keterangan resmi yang dibagikan ShopBack mengaku menemukan adanya akses ilegal ke sistem yang memuat data pengguna. Data yang terdampak mencakup nama, lokasi GPS, informasi kontak, gender, tanggal lahir, sampai nomor rekening bagi pengguna yang mengklaim cashback ke nomor rekening. Namun saat itu ShopBack memastikan bahwa informasi penting pengguna seperti kata sandi masih tetap aman dan terlindungi lewat enkripsi. Data kartu kredit pun juga tidak disimpan dalam sistem ShopBack. Meski demikian, ShopBack tetap menganjurkan penggunanya untuk mengganti kata sandi dan membedakan kata sandi baru mereka dengan aplikasi lainnya demi keamanan akun.
Itulah mengapa keamanan data itu sangat penting bagi setiap perusahaan. Karena tidak dapat dipastikan bahwa sistem keamanan dapat mencegah terjadinya kebocoran data. Pasti selalu ada celah bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam menyalahgunakan suatu data.
Cara Mengantisipasi Kebocoran Data
Kebocoran data bisa menimpa siapa saja, perusahaan mana pun memiliki risiko yang sama untuk terdampak kebocoran data. Berikut sejumlah cara untuk mengantisipasi dan mengurangi risiko kebocoran data.
Memberikan Akses ke Intelijen Kepada tim Pusat Operasi Keamanan (SOC)
Tim Pusat Operasi Keamanan (SOC) di perusahaan harus diberikan akses ke intelijen ancaman terbaru, dan tetap mengikuti perkembangan alat, teknik dan taktik baru yang sedang berkembang yang digunakan oleh aktor ancaman dan pelaku kejahatan siber.
Menerapkan Solusi EDR (Endpoint Detection and Response)
Dalam mengantisipasi terjadinya kebocoran data, perusahaan bisa mendeteksi level endpoint, investigasi, dan remediasi insiden tepat waktu, maka perusahaan harus menerapkan solusi EDR (Endpoint Detection and Response).
Solusi Keamanan Tingkat Perusahaan
Untuk mengantisipasi atau mencegah terjadinya kebocoran data, maka perusahaan harus meningkatkan sistem keamanan datanya. Solusi keamanan data perusahaan ini akan mencegah terjadinya penyalahgunaan data yang disebabkan karena kebocoran data.
Melakukan Pelatihan Bagi Karyawan Tentang Keamanan Siber
Pada penjelasan diatas sudah dijelaskan bahwa beberapa kasus kebocoran data bisa disebabkan oleh kelalaian manusia. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi adanya kebocoran data, cara ini bisa dilakukan perusahaan. Perusahaan bisa memberikan pelatihan kepada karyawannya mengenai dasar-dasar keamanan siber. Misalnya, untuk tidak membuka atau menyimpan file dari email atau situs web yang tidak dikenal karena dapat membahayakan seluruh perusahaan.
Mengingatkan Karyawan Untuk Menangani Data Penting
Hal ini bisa menjadi suatu antisipasi bagi karyawan dalam menangani data penting perusahaan. Misalnya, untuk menyimpan data-data perusahaan itu hanya di layanan cloud terpercaya dengan autentikasi diaktifkan, jangan membagikannya dengan pihak ketiga yang tidak terpercaya.
Menerapkan Penggunaan Software yang Sah
Cara ini bisa diterapkan perusahaan guna mencegah terjadinya kebocoran data perusahaan. Karena jika perusahaan menggunakan software yang diunduh dari sumber yang tidak resmi atau ilegal, maka itu memungkinkan terjadinya kebocoran data.
Backup Data Penting dan Perbarui Peralatan serta Aplikasi IT
Membuatkan cadangan data penting perusahaan merupakan salah satu cara mengantisipasi adanya kebocoran data. Jika terjadi kebocoran data, perusahaan tetap bisa mengakses data penting perusahaan di cloud tempat pencadangan data tersebut. Lalu perusahaan juga harus memperbarui peralatan dan aplikasi IT secara teratur untuk menghindari kerentanan yang belum ditambal yang dapat menjadi penyebab kebocoran.
Untuk memastikan sistem yang aman secara keseluruhan, sistem-sistem yang terintegrasi dengan pihak ketiga juga harus diperhatikan, diuji dan diawasi. Hal tersebut dapat mencegah kebocoran data dari celah kolaborasi sistem yang seharusnya membawa banyak manfaat.
Cara Menyikapi Kebocoran Data
Bisnis yang dijalankan terdampak kebocoran data seringkali merupakan hal yang selalu mengesalkan bagi setiap perusahaan. Hanya saja untuk mengantisipasi hal tersebut, jangan selalu fokus pada penyesalan dan mengutuk keadaan. Berikut cara menyikapi kebocoran data.
Perusahaan bisa menggerakan tim teknis untuk mengantisipasi kebocoran yang meluas dan segera mengkondisikan keadaan.
Bukti, jejak, atau footprint itu sangat penting untuk bukti digital forensik. Jika ditemukan kebocoran data di server atau di salah satu komputer dalam kantor, coba amankan komputer tersebut. Rekam jejak di perangkat seperti USB, wireless, hard disk, RAM, dan lainnya bisa sangat berharga untuk mencari tersangka atau paling tidak mengetahui sumber serangan.
Dalam mengantisipasi kebocoran data lebih jauh dan mencegah backdoor atau malware atau software “jahat” yang menjangkiti lebih banyak komputer, mencabut koneksi ke jaringan utama merupakan cara utama yang bisa dilakukan. Selain itu, terus pantau apakah ada data-data yang mencurigakan, hilang atau berubah.
Dalam menghadapi tantangan dan permasalah, tersebut, tim Helios siap membantu untuk Anda. Segera hubungi kami melalui website atau hubungi representatif Helios di info@helios.id