Di tengah kompleksitas lanskap digital saat ini, perusahaan menghadapi tantangan besar dalam menjaga keamanan siber. Berdasarkan data lanskap keamanan siber Indonesia 2023, jumlah insiden data breach telah mencapai 1.674.185 kasus dan berdampak pada 429 stakeholder. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dapat menggunakan fitur keamanan seperti third party risk management (TPRM) untuk memantau dan menjaga keamanan digital mereka. TPRM membantu perusahaan memahami risiko yang terkait dengan penggunaan pihak ketiga.
Lalu, bagaimana third party risk management dapat secara signifikan meningkatkan keamanan siber di perusahaan Anda? Artikel ini akan mengulas definisi, fungsi dan mekanisme kerja TPRM dalam melindungi data serta sistem digital perusahaan Anda secara efektif.
Apa itu Third Party Risk Management?
Third Party Risk Management (TPRM) adalah proses manajemen risiko yang fokus pada identifikasi dan pengurangan risiko terkait penggunaan pihak ketiga seperti vendor, pemasok, mitra, kontraktor, atau penyedia layanan. TPRM dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang bagaimana pihak ketiga digunakan dan langkah-langkah pengamanan yang mereka miliki untuk melindungi data dan sistem.
TPRM melibatkan penilaian komprehensif terhadap keamanan dan kebijakan pihak ketiga, serta pemantauan berkelanjutan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan yang telah ditetapkan. Proses ini mencakup identifikasi potensi kerentanan, audit keamanan, dan pemberian rekomendasi untuk perbaikan. Dengan TPRM, perusahaan dapat mengurangi risiko seperti kebocoran data, security breach, dan gangguan operasional, menciptakan lingkungan bisnis yang lebih aman dan terpercaya.
Mengapa Third Party Risk Management Penting?
Third party risk management menjadi semakin krusial di tengah meningkatnya insiden keamanan siber dan ketergantungan pada outsourcing untuk berbagai layanan bisnis. Berikut beberapa alasan mengapa TPRM begitu penting.
Ancaman Cyber
Berdasarkan laporan lanskap keamanan siber Indonesia 2023, terdapat lebih dari 403,990,813 anomali traffic yang menunjukkan potensi ancaman besar bagi keamanan digital. Tanpa TPRM, perusahaan rentan terhadap ancaman ini karena kurangnya pemantauan dan penilaian risiko yang berkelanjutan.
Efisiensi Operasional
Ketergantungan pada pihak ketiga untuk operasi sehari-hari dapat menyebabkan gangguan besar jika vendor gagal memenuhi komitmen mereka. TPRM memastikan pihak ketiga memiliki –langkah keamanan yang memadai, sehingga mengurangi risiko gangguan operasional.
Mengurangi Risiko Rantai Pasokan
Vendor utama yang gagal dapat membuat supply chain bisnis menjadi rentan TPRM membantu mengelola risiko ini dengan pemantauan berkelanjutan dan penilaian mendalam terhadap setiap vendor, memastikan kontinuitas operasional
Keamanan Data
TPRM membantu bisnis melindungi data sensitif dari data breach dan unauthorized access dengan melakukan penilaian risiko secara mendalam dan memberikan rekomendasi langkah-langkah mitigasi yang jelas.
Keunggulan Penggunaan Third Party Risk Management
Menggunakan third party risk management membawa banyak keuntungan bagi organisasi. Beberapa di antaranya adalah:
Keuntungan | Deskripsi |
Peningkatan Keamanan | Dengan pemantauan berkelanjutan, ancaman dapat dideteksi dan ditangani lebih cepat. |
Peningkatan Kepercayaan Pelanggan | Menunjukkan komitmen terhadap keamanan siber dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan. |
Penghematan Waktu | Otomatisasi proses TPRM menghemat waktu. |
Penghematan Biaya | Pangkas biaya terkait data breach dan insiden keamanan. |
Pekerjaan Berulang Lebih Sedikit | Kurangi pekerjaan yang berulang dengan sistem otomatis. |
Visibilitas Data Lebih Baik | Memberikan pandangan lebih jelas tentang data dan risiko terkait. |
Onboarding Vendor Lebih Cepat | Percepat proses penerimaan atau onboarding vendor baru. |
Penilaian Risiko Lebih Mudah | Membuat penilaian risiko lebih sederhana. |
Pelaporan Lebih Baik | Tingkatkan kemampuan pelaporan. |
Audit Lebih Sederhana | Membuat audit lebih mudah dan efisien. |
Risiko Berkurang | Kurangi risiko terkait penggunaan pihak ketiga. |
Kinerja Vendor Lebih Baik | Tingkatkan kinerja vendor dengan penilaian berkelanjutan. |
Lebih Sedikit Penggunaan Spreadsheet | Kurangi ketergantungan pada spreadsheet manual. |
Dengan memiliki third party risk management (TPRM), perusahaan dapat mengurangi risiko terkait penggunaan vendor pihak ketiga, mengelola keamanan data dengan lebih baik, dan memastikan operasi bisnis yang lancar. Salah satu solusi yang dapat mendukung upaya ini adalah Security Scorecard, dengan fitur-fitur unggulan yang dirancang untuk memperkuat keamanan siber Anda.
Solusi Security Scorecard
Security Scorecard adalah platform penilaian keamanan siber yang dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang postur keamanan perusahaan. Melalui pemantauan berkelanjutan dan analisis mendalam, platform ini secara otomatis mengidentifikasi dan menilai kerentanan serta ancaman keamanan. Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk tetap waspada terhadap ancaman siber yang terus berkembang dan mengambil tindakan pencegahan sebelum masalah menjadi serius. Analisis ini mencakup berbagai faktor risiko, mulai dari keamanan jaringan hingga kepatuhan terhadap standar industri.
Selain itu, Security Scorecard menyediakan wawasan yang dapat ditindaklanjuti, menawarkan rekomendasi konkret tentang langkah-langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki masalahkeamanan. Dengan penilaian yang jelas dan detail, perusahaan dapat meningkatkan pertahanan mereka, mengurangi risiko serangan siber, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Platform ini juga membantu membangun kepercayaan dengan mitra dan pelanggan dengan memastikan semua vendor dan mitra bisnis mematuhi standar keamanan yang diperlukan, mengurangi potensi titik lemah dalam rantai pasokan digital perusahaan.
Fitur-Fitur Unggulan Security Scorecard
Security Scorecard menawarkan berbagai fitur unggulan untuk membantu bisnis mengelola risiko pihak ketiga.
Security Ratings
Memberikan penilaian “A-F” yang mudah dipahami berdasarkan berbagai faktor risiko seperti kerentanan sistem, ancaman keamanan, dan kebijakan keamanan yang diterapkan. Penilaian ini membantu menilai kesehatan keamanan bisnis dan vendor pihak ketiga Anda.
Continuous Monitoring
Memiliki sistem pemantauan real-time, Security Scorecard secara terus-menerus memindai kerentanan dan ancaman keamanan di cyber environment perusahaan. Hal ini memastikan Anda selalu mendapatkan informasi terkini tentang potensi ancaman yang bisa mempengaruhi keamanan data.
Third-Party Risk Management
Security Scorecard menilai dan mengelola risiko keamanan dari seluruh ekosistem vendor. Dengan laporan terperinci tentang postur keamanan siber mitra, pemasok, dan pihak ketiga lainnya, Anda dapat mengidentifikasi dan mengurangi risiko secara proaktif.
Data-Driven Insights
Memanfaatkan analitik dan wawasan terperinci yang diperoleh dari berbagai data, Security Scorecard membantu mengidentifikasi titik lemah, melacak perbaikan, dan membuat keputusan berdasarkan informasi untuk memperkuat strategi keamanan siber.
Remediation Guidance
Security Scorecard tidak hanya menyoroti risiko, tetapi juga memberikan langkah-langkah mitigasi yang jelas dan dapat ditindaklanjuti untuk mengatasi kerentanan yang diidentifikasi, membantu bisnis mengambil tindakan korektif dengan cepat.
Masalah yang Dapat Diatasi dengan Security Scorecard
Fitur-fitur yang dimiliki Security Scorecard dapat membantu mengatasi berbagai masalah umum dalam third party risk management. Berikut adalah beberapa masalah yang dapat diatasi.
Masalah | Deskripsi |
Operational Blackout | Ketergantungan pada pihak ketiga dapat menyebabkan gangguan operasional jika mereka gagal. |
Kerentanan Supply Chain | Kegagalan vendor utama dapat membuka perusahaan terhadap kerentanan supply chain. |
Data Breach | Ada 1,674,185 insiden data breach yang mempengaruhi 429 stakeholders. |
Efisiensi Operasional | Pengelolaan vendor yang tidak efisien dapat menghambat operasi bisnis. |
4 Keunggulan Utama Security Scorecard
Security Scorecard menawarkan berbagai manfaat signifikan bagi perusahaan yang mengimplementasikan solusi TPRM mereka, mulai dari peningkatan visibilitas keamanan hingga pengelolaan risiko yang lebih proaktif.
1. Proactive Risk Management
Pemantauan berkelanjutan dan peringatan tepat waktu, memungkinkan perusahaan merespons dan mengatasi masalah sebelum menjadi krisis.
2. Enhanced Visibility
Dapatkan pandangan menyeluruh tentang postur keamanan Anda dan pihak ketiga, memastikan tidak ada blind spot dan mengidentifikasi kerentanan yang mungkin diabaikan.
3. Improved Decision-Making
Buat keputusan berdasarkan data yang akurat dan wawasan mendalam untuk memperkuat pertahanan keamanan siber, memastikan strategi yang lebih efektif dan terinformasi.
4. Strengthened Relationships
Bangun kepercayaan dengan mitra dan pelanggan dengan menunjukkan komitmen yang kuat terhadap keamanan siber dan perlindungan data, yang dapat meningkatkan reputasi dan hubungan bisnis.
Adopsi Third Party Risk Management dari Security Scorecard di Helios
Ingin mengelola kerentanan dan ancaman siber secara lebih efektif dengan Third Party Risk Management dari Security Scorecard? Helios Informatika Nusantara (HIN) sebagai value added distributor Security Scorecard siap membantu Anda mengimplementasikan solusi ini dengan mudah dan efisien. Tim IT profesional bersertifikat dan berpengalaman Helios akan mendampingi Anda mulai dari tahap konsultasi hingga after sales support. Hubungi link ini untuk info lebih lanjut.
Author: Danurdhara Suluh Prasasta
Content Writer Intern CTI Group